Doaadalah jalan keselamatan, tangga pengantar, sesuatu yang dituntut oleh orang-orang yang berpengetahuan, kendaraan orang-orang shalih, tempat berlindung bagi kaum yang terzalimi dan tertindas, melalui doa nikmat diturunkan dan melaluinya pula murka dihindarkan. Dilarang berkata kotor dan berbuat kotor, serta setiap perkataan yang keji Doaharian. Dalam Gereja Katolik, umat awam digalakkan untuk berdoa setiap hari mengikut waktu kanonik yang terkandung dalam Liturgi Waktu, yang dilakukan pada tujuh waktu doa tetap .Paderi dan agamawan adalah wajib bersembahyang di Pejabat Harian. Sumber yang biasa digunakan untuk berdoa Liturgi Waktu termasuk set empat jilid penuh The Liturgy of the Hours, buku Doa Kristian satu jilid dan HOMISELASA MINGGU PERTAMA TEMA HOMILY: Dalam Berdoa, Iman Lebih Penting Daripada Perkataan. OLEH: Fr. Evaristus Abu. Langkau ke kandungan. 04 Ogos, 2022 Homili Terkini FR. HOMILY BEN UNTUK JUMAAT MINGGU KE-18 DALAM KITARAN WAKTU BIASA II (1) cash. Foto net โ€“ Alangkah indahnya andai lisan dan tulisan kita senantiasa menghasilkan ucapan dan untaian kalimat-kalimat yang baik. Dengan kalimat yang baik tersebut diibaratkan seperti sebatang pohon yang akarnya kuat mencengkram bumi, sedangkan cabangnya mengangkasa dan menghasilkan dedaunan yang bisa meneduhkan. Ada juga beberapa pohon yang tidak hanya menghasilkan dedaunan, akan tetapi buah-buahan yang bermanfaat. โ€œKalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langitโ€. Ada kalanya, kita sering terlena dengan kalimat-kalimat yang kita anggap sebagai sebatas candaan saja. Padahal, kita lupa kalau setiap perkataan bisa menjadi doa. Seperti kisah masa kecil seorang Imam Besar Masjidil Haram berikut ini Pada suatu hari, anak kecil ini berlari-lari, bermain-main di saat ibunya sedang menyiapkan hidangan untuk menyambut tamu yang akan berkunjung ke rumah mereka. Saat hidangan sudah tersaji, anak kecil tersebut membawa pasir di genggamannya. Tanpa berpikir panjang, anak kecil itu melemparkan pasir sehingga mengenai masakan yang telah bersusah payah dihidangkan oleh ibunya. Dengan sangat terkejut dan dengan sekuat hati menahan amarah, si ibu langsung berkata, โ€œSemoga Allah merahmatimu dan kelak menjadi Imam Besar di Masjidil Haram!!โ€ Begitulah cara si ibu mengutarakan amarahnya. Wanita salihah itu mengerti sekali bahwa perkataan itu bisa saja sewaktu-waktu menjadi doa. Ternyata, di kemudian hari, ucapan itu menjadi nyata. Anak kecil itu telah menjadi Imam Besar di Masjidil Haram di masa kini. Dialah Imam Assudais, yang bacaan Al-Qurannya dikenal baik di berbagai penjuru dunia. Masya Allah. Aku teringat ketika duduk di bangku SMA. Saat merasakan datang bulan di hari pertama dan kedua, aku selalu merasakan nyeri yang luar biasa. Ketika di asrama, teman-temanku sering mencandaiku karena kondisiku yang terkesan manja setiap datang bulan tiba. Ditingkahi dengan candaan, kami sepakat bahwa siapapun yang sedang datang bulan akan disebut dengan blooding pendarahan. Saat itu, aku izin pulang dari sekolah karena rasa nyeri yang tidak bisa diajak kompromi. Saat guru menanyakan alasanku ingin segera kembali ke asrama, serentak teman-teman perempuanku menjawab, โ€œBlooding, Pak!โ€ Kami sepakat bahwa kata โ€œbloodingโ€ bisa mewakili kata datang bulan sebagai kata ganti yang diselingi dengan candaan. Dan bagi kami, itu lucu dan biasa. Sampai akhirnya, saat usiaku tak lagi SMA, bahkan sudah cukup dewasa dan tengah hamil anak keempat. Dengan izin Allah, aku benar-benar merasakan โ€œbloodingโ€. Setiap bulan, aku harus merasakan perihnya pendarahan karena kondisi janin yang kukandung berada dalam kondisi placenta previa totalis. Seluruh ari-ari tumbuh tepat di mulut rahim sehingga menutup jalan lahir. Untuk bergerak sedikit saja, darah segar akan mengalir. Akupun melalui masa-masa kehamilan dengan bolak-balik opname di rumah sakit. Hingga di usia kehamilan hampir tujuh bulan, pendarahan hebat tidak bisa lagi dihentikan. Sakitnya luar biasa. Aku seperti merasa seluruh tubuhku dikuliti. Bahkan aku kira, saat itu malaikat maut akan menjemputku hari itu. Sampai akhirnya, bayiku terpaksa harus dilahirkan segera detik itu juga dengan kondisi jantung dan paru-paru yang belum sempurna. Sejenak, jika mengingat peristiwa blooding tersebut, aku juga akan teringat dengan candaan masa-masa SMA kami dahulu. Ternyata blooding itu sangat menyakitkan dan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan nyeri datang bulan. Ada sesal ketika dulu menganggap kata โ€œbloodingโ€ hanya sebatas candaan. Begitu juga di masa sekarang, masih banyak ucapan atau tulisan yang sering kita anggap biasa dan hanya sebatas candaan. Kita lupa jika perkataan adalah doa. Bisa saja sewaktu-waktu akan Wiken gini cuma membabu aja di rumah. Kata membabu sebenarnya hanya sebatas candaan untuk menggantikan kata beres-beres. Padahal, jika kita benar-benar menjadi babu, pasti tidak semua orang akan siap. Lagipula, remeh sekali nilai yang diperoleh jika hanya sebatas babu di rumah sendiri. Babu hanya mendapat upah berupa gaji. Padahal, tugas beres-beres di rumah bernilai syurga di sisi Allah. Emak piknik dulu ya, biar tetap waras. Kata waras terlalu ekstrem untuk menggambarkan kejiwaan seorang ibu/istri. Seharusnya kata waras diganti dengan โ€œbahagiaโ€ atau โ€œtenangโ€ atau yang lain yang lebih positif. Sedih aja jika kesibukan seorang istri dan ibu rumah tangga hampir disejajarkan dengan waras atau tidak waras. Padahal, andai saja pahala berbentuk rumah mewah atau mobil mewah, mungkin kita akan berlomba-lomba untuk melakukan tugas rumah tangga denga hati dan jiwa yang cemerlang. Meski sesungguhnya, balasan atas tugas mengurus rumah tangga telah Allah siapkan ganjarannya berupa hadiah yang istimewa. Hanya saja, hadiah tersebut tidak diserahkan sekarang. Comelnya incess mama. Niat beberapa ibu menyebut anaknya dengan incess sebagai ungkapan bahwa si anak merupakan princess buat ibunya. Namun, ibu tersebut lupa bahwa incess memiliki arti โ€œhubungan intim yang dilakukan oleh sesama saudara kandungโ€. Naudzubillah min dzalik. Sebaiknya, ibu sebut saja anaknya dengan kata โ€œprincessโ€ jika memang maksud ibu demikian. Jangan lagi digunakan kata incess agar anak-anak kita tetap terjaga dari segala hal buruk di kemudian hari. Begitulah dahsyatnya kata-kata yang sewaktu-waktu bisa menjadi doa. Semoga lisan kita tetap terjaga. Seperti kata pepatah, teko akan mengeluarkan sesuai dengan isinya. Demikian juga dengan lisan manusia akan menghasilkan ucapan atau tulisan yang sesuai dengan isi hati manusia tersebut. Mari bijak memilih kalimat karena perkataan adalah doa ๐Ÿ˜ Dijawab oleh Surahman Yatie, Lc. Pertanyaan Afwan ustaลผ, sering kita dengar โ€œsetiap perkataan adalah doaโ€, apakah ini adalah hadiแนก Nabi ๏ทบ? Mohon pencerahannya . Kurnia Wahyuni di Baubau, Sulawesi Tenggara Jawaban Nabi Muhammad ๏ทบ mengajarkan umatnya agar selalu menghiasi diri dengan al-akhlaq al-karimah, berperangai baik, dan berbudi pekerti luhur, baik dalam perbuatan maupun dalam ucapan. Sopan dalam bertutur kata merupakan cerminan dari pancaran cahaya iman dalam diri seorang muslim. Santun dalam berbahasa adalah tanda sempurnanya Islam dalam jiwa seorang manusia. Secara lafziyah kalimat โ€œsetiap perkataan adalah doaโ€ bukan hadis Nabi ๏ทบ, tapi ini adalah pepatah atau peribahasa, seperti โ€œmulutmu harimaumuโ€, dan โ€œtajam lidah dari pedang.โ€ Peribahasa semacam ini mengandung makna nasihat agar setiap orang menjaga lisannya, berhati-hati dalam setiap ucapannya, serta berupaya agar yang terlahir darinya adalah ungkapan-ungkapan yang sarat akan kebaikan dan kebenaran. Makna seperti ini sangat sesuai dengan banyak hadis Nabi ๏ทบ. Sebagai contoh kami sebutkan beberapa hadis berikut ini, ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุนูŽุจู’ุฏูŽ ู„ูŽูŠูŽุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ู ุจูุงู„ูƒูŽู„ูู…ูŽุฉู ู…ูู†ู’ ุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ู„ุงูŽ ูŠูู„ู’ู‚ููŠ ู„ูŽู‡ูŽุง ุจูŽุงู„ู‹ุงุŒ ูŠูŽุฑู’ููŽุนูู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูู‡ูŽุง ุฏูŽุฑูŽุฌูŽุงุชูุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุนูŽุจู’ุฏูŽ ู„ูŽูŠูŽุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ู ุจูุงู„ูƒูŽู„ูู…ูŽุฉู ู…ูู†ู’ ุณูŽุฎูŽุทู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ู„ุงูŽ ูŠูู„ู’ู‚ููŠ ู„ูŽู‡ูŽุง ุจูŽุงู„ู‹ุงุŒ ูŠูŽู‡ู’ูˆููŠ ุจูู‡ูŽุง ูููŠ ุฌูŽู‡ูŽู†ู‘ูŽู…ูŽยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠ ูˆูŽุงุจู’ู†ู ู…ูŽุงุฌูŽู‡ู Artinya Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Nabi ๏ทบ bersabda, โ€œSesungguhnya seorang hamba bisa mengucapkan sebuah kalimat yang diridai Allah, ia tidak terlalu menghiraukannya, namun dengannya Allah mengangkat derajatnya kemuliaannya. Dan sungguh seorang hamba dapat mengucapkan sebuah kalimat yang dimurkai Allah, ia tidak terlalu menghiraukannya, namun dengannya Allah mencampakkannya ke dalam neraka Jahannamโ€. HR. al-Bukhari, al-Tirmiลผฤซ dan Ibnu Majah Demikian pula makna yang senada dengan peribahasa di atas, terdapat dalam sabda Rasulullah ๏ทบ berikut ini ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ๏ทบ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ูŽ ู„ูŽูŠูŽุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ู ุจูุงู„ูƒูŽู„ูู…ูŽุฉู ู„ูŽุง ูŠูŽุฑูŽู‰ ุจูู‡ูŽุง ุจูŽุฃู’ุณู‹ุง ูŠูŽู‡ู’ูˆููŠ ุจูู‡ูŽุง ุณูŽุจู’ุนููŠู†ูŽ ุฎูŽุฑููŠูู‹ุง ูููŠ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ ูุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠ ูˆูŽุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏู Artinya Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Rasulullah ๏ทบ bersabda, โ€œSesungguhnya seseorang bisa mengucapkan satu patah kata yang menurutnya tidak ada dampak apa-apa, tapi dengan kalimat itu ia jatuh ke dalam neraka selama tujuh puluh tahunโ€. HR. al-Tirmizi dan Ahmad ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏูŽ ู„ูŽูŠูŽุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ู ุจูุงู„ู’ูƒูŽู„ูู…ูŽุฉูุŒ ู…ูŽุง ูŠูŽุชูŽุจูŽูŠู‘ูŽู†ู ู…ูŽุง ูููŠู‡ูŽุงุŒ ูŠูŽู‡ู’ูˆููŠ ุจูู‡ูŽุง ูููŠ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑูุŒ ุฃูŽุจู’ุนูŽุฏูŽ ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุดู’ุฑูู‚ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุฑูุจูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ Artinya Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah ๏ทบ bersabda, โ€œSesungguhnya seorang hamba terkadang mengucapkan kalimat tanpa ia teliti apa dampaknya, karenanya ia terlempar ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat.โ€ HR. Muslim Dari hadis-hadis di atas dapat dipetik beberapa faedah sebagai berikut Penting untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara, karena ucapan yang terlontar dari lisan bagai anak panah yang lepas dari busurnya, tidak dapat ditarik kembali. Ketika menjelaskan hadis pertama di atas, Ibnu Hajar al-Asqalฤnฤซ w. 852 H menukil penjelasan Imam al-Nawawฤซ w. 676 H, sebagaimana berikut ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽูˆูŽูˆููŠู‘ู ูููŠ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠุซู ุญูŽุซู‘ูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ุญููู’ุธู ุงู„ู„ู‘ูุณูŽุงู†ู ููŽูŠูŽู†ู’ุจูŽุบููŠ ู„ูู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู†ู’ุทูู‚ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽุฏูŽุจู‘ูŽุฑูŽ ู…ูŽุง ูŠูŽู‚ููˆู„ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู†ู’ุทูู‚ูŽ ููŽุฅูู†ู’ ุธูŽู‡ูŽุฑูŽุชู’ ูููŠู‡ู ู…ูŽุตู’ู„ูŽุญูŽุฉูŒ ุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽุฅูู„ู‘ูŽุง ุฃูŽู…ู’ุณูŽูƒูŽ ูุชุญ ุงู„ุจุงุฑูŠ 11/311 Maknanya Imam al-Nawawฤซ w. 676 H menjelaskan bahwa hadis ini mengandung anjuran untuk menjaga lisan. Maka sepantasnya setiap orang berpikir lebih dulu apa yang akan ia ucapkan, jika ada kebaikannya maka ia ucapkan, jika tidak maka hendaknya ia menahan diri.[1] 2. Membiasakan diri untuk bertutur kata yang baik adalah suatu amal salih yang Allah ๏ทป ridai. Oleh karena itu, orang yang senantiasa berupaya agar perkataannya baik, maka seluruh langkah hidupnya akan menjadi baik, Allah ๏ทป berfirman dalam QS. al-Ahzab/33 70 dan 71, ูŠูŽุงุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู‚ูŽูˆู’ู„ู‹ุง ุณูŽุฏููŠุฏู‹ุง 70 ูŠูุตู’ู„ูุญู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽูŠูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฐูู†ููˆุจูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุทูุนู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ููŽุงุฒูŽ ููŽูˆู’ุฒู‹ุง ุนูŽุธููŠู…ู‹ุง Artinya Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah, dan katakanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah memperbaiki amal-amalmu, dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar. QS. al-Ahzab/33 70-71 3. Orang yang memiliki kebiasaan berbicara buruk, suka mencaci, mencela, menghina, mengutuk, dan berkata-kata kotor, sesungguhnya dia sedang mengundang murka Allah ๏ทป atas dirinya. Dalam sebuah hadis disebutkan ุนูŽู†ู’ ุฃูู…ู‘ู ุญูŽุจููŠุจูŽุฉูŽ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุงุŒ ุฒูŽูˆู’ุฌู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠ ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูŽู„ูŽุงู…ู ุงุจู’ู†ู ุขุฏูŽู…ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ู„ูŽุง ู„ูŽู‡ูุŒ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู’ุฃูŽู…ู’ุฑูŽ ุจูุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุฑููˆููุŒ ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽู‡ู’ูŠูŽ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑูุŒ ูˆูŽุฐููƒู’ุฑูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽุฒู‘ูŽ ูˆูŽุฌูŽู„ู‘ูŽยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงุจู’ู†ู ู…ูŽุงุฌูŽู‡ู ูˆูŽุถูŽุนู‘ูŽููŽู‡ู ุงู„ุฃูŽู„ู’ุจูŽุงู†ููŠ Artinya Dari Ummu Habibah radhiyallahu anha Istri Nabi ๏ทบ, Nabi ๏ทบ bersabda, โ€œUcapan anak Adam itu akan kembali dengan membawa bencana untuknya, tidak membawa keberuntungan baginya, kecuali ucapan amar maโ€™ruf ajakan kepada kebaikan, nahi mungkar seruan meninggalkan keburukan, dan berzikir kepada Allah ๏ทป. HR. Ibnu Majah dan dinilai daif oleh Albani 4. Baik-buruk sebuah ucapan akan kembali kepada pengucapnya, jika ucapannya bernilai kebaikan, maka ia mendapat ganjaran dan pahala, jika ucapannya bernilai keburukan maka ia akan menanggung akibat dan dosanya. Oleh karena itu, ucapkanlah yang baik atau diam. Rasulullah ๏ทบ bersabda, ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ๏ทบูŽ ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ู’ูŠูŽู‚ูู„ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ู„ููŠูŽุตู’ู…ูุชู’ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ุงูŽ ูŠูุคู’ุฐู ุฌูŽุงุฑูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ู’ูŠููƒู’ุฑูู…ู’ ุถูŽูŠู’ููŽู‡ูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ Artinya Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Rasulullah ๏ทบ bersabda, โ€œBarang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya berkata baik atau diam, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan ia mengganggu tetangganya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya.โ€ HR. al-Bukhari dan Muslim ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ู…ุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ๏ทบ ู…ูŽู†ู’ ุตูŽู…ูŽุชูŽ ู†ูŽุฌูŽุงยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ ูุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠ ูˆูŽุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏู Artinya Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu anhuma Rasulullah ๏ทบ bersabda, โ€œBarang siapa yang banyak diam, niscaya ia akan selamat.โ€ HR. al-Tirmiลผฤซ dan Ahmad Dalam Ihya Ulum al-Din Imam al-Ghazฤlฤซ w. 505 H berkata, โ€œBarang siapa yang memperhatikan bahaya penyakit yang disebabkan lisan, dia pasti memahami manfaat sabda Nabi ๏ทบ, โ€œBarangsiapa yang banyak diam, niscaya ia akan selamat.โ€. . . Maka jika engkau belum sanggup menjadi pembicara yang baik, jadilah engkau orang yang selamat dengan banyak diam.โ€[2] 5. Lurusnya lisan dapat mengantarkan manusia ke surga Allah ๏ทป, melencengnya lisan dapat menjerumuskannya ke dalam neraka. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุณูŽุนููŠุฏู ุงู„ุฎูุฏู’ุฑููŠู‘ูุŒ ุฑูŽููŽุนูŽู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุตู’ุจูŽุญูŽ ุงุจู’ู†ู ุขุฏูŽู…ูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฃูŽุนู’ุถูŽุงุกูŽ ูƒูู„ู‘ูŽู‡ูŽุง ุชููƒูŽูู‘ูุฑู ุงู„ู„ู‘ูุณูŽุงู†ูŽ ููŽุชูŽู‚ููˆู„ู ุงุชู‘ูŽู‚ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูููŠู†ูŽุง ููŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู†ูŽุญู’ู†ู ุจููƒูŽุŒ ููŽุฅูู†ู’ ุงุณู’ุชูŽู‚ูŽู…ู’ุชูŽ ุงุณู’ุชูŽู‚ูŽู…ู’ู†ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู’ ุงุนู’ูˆูŽุฌูŽุฌู’ุชูŽ ุงุนู’ูˆูŽุฌูŽุฌู’ู†ูŽุง ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠ ูˆูŽุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏู Artinya Dari Abu Saโ€™id al-Khudrฤซ -ia memarfukkannya- berkata, โ€œApabila seorang manusia berada di waktu pagi, maka seluruh anggota tubuhnya menutupi kesalahan lisan lalu berkata, bertakwalah kamu kepada Allah untuk kami, sebab kami tergantung kepadamu, apabila kamu lurus, maka kami pun akan lurus, dan apabila kamu melenceng, maka kami pun akan melenceng.โ€ HR. al-Tirmizฤซ dan Ahmad Dalam sabdanya yang lain, Rasulullah ๏ทบ bersabda, ุนูŽู†ู’ ุณูŽู‡ู’ู„ู ุจู’ู†ู ุณูŽุนู’ุฏู ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุŒ ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุถู’ู…ูŽู†ู’ ู„ููŠ ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ู„ูŽุญู’ูŠูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฑูุฌู’ู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูŽุถู’ู…ูŽู†ู’ ู„ูŽู‡ู ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู Artinya Dari Sahl bin Saad radhiyallahu anhu, Rasulullah ๏ทบ bersabda, โ€œBarang siapa yang dapat menjamin bagiku kesucian sesuatu yang berada di antara dua rahangnya mulut dan di antara kedua kakinya kemaluan, maka aku akan menjamin baginya surgaโ€. HR. al-Bukhari Menjelaskan hadis di atas, Ibnu Bathal rahimahullah berkata, ุฏูŽู„ู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠุซู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฃูŽุนู’ุธูŽู…ูŽ ุงู„ู’ุจูŽู„ูŽุงุกู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุกู ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ู„ูุณูŽุงู†ูู‡ู ูˆูŽููŽุฑู’ุฌูู‡ู ููŽู…ูŽู†ู’ ูˆูู‚ููŠูŽ ุดูŽุฑู‘ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูู‚ููŠูŽ ุฃูŽุนู’ุธูŽู…ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฑู‘ู Maknanya Hadis ini menunjukan bahwa cobaan terbesar dalam diri seseorang adalah lisan dan kemaluannya. Karenanya, orang yang dijaga Allah dari keburukan keduanya, sungguh dia telah dijaga dari keburukan dosa yang sangat besar.[3] 6. Dampak dari keridaan Allah ๏ทป terhadap hamba-Nya dapat dirasakan oleh manusia-manusia yang berada di sekitarnya, seperti dalam sabda Rasulullah ๏ทบ, ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ู ู…ูŽู†ู’ ุณูŽู„ูู…ูŽ ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ ู…ูู†ู’ ู„ูุณูŽุงู†ูู‡ู ูˆูŽูŠูŽุฏูู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ู…ูู‡ูŽุงุฌูุฑู ู…ูŽู†ู’ ู‡ูŽุฌูŽุฑูŽ ู…ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ Artinya Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu anhuma, Nabi ๏ทบ bersabda, โ€œSeorang muslim yang sempurna Islamnya adalah yang orang lain merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya, seorang berhijrah yang sebenarnya adalah orang yang sanggup meninggalkan segala apa yang Allah larang. HR. al-Bukhari dan Muslim Semoga artikel yang membahas ucapan atau berkataan adalah doa ini bermanfaat, wallau taโ€™ฤlฤ aโ€™lam. Footnote [1] Ibnu Hajar al-Asqalฤnฤซ, Fathu al-Bฤrฤซ Syarhu Shahฤซh al-Bukhฤrฤซ, Beirut Dar al-Maโ€™rifah, 1379 H, juz 11, h. 311. [2] Muhammad bin Muhammad al-Ghazฤlฤซ, Ihyฤโ€™ Ulลซmi al-Dฤซn, cet. Bairut Daru al-Maโ€™rifah, juz. 3, h. 126. [3] Ibnu Hajar al-Asqalฤnฤซ, Fathu al-Bฤrฤซ Syarhu Shahฤซh al-Bukhฤrฤซ, juz 11, h. 310.

setiap perkataan adalah doa